Hallo pencinta Kampoeng Jazz….!!!!
International Kampoeng Jazz adalah acara tahunan yang diadakan
oleh Fakultas Hukum UNPAD Bandung. Acara ini sudah sangatlah harum namanya di
blantika musik tanah air bahkan sampai ke luar negeri. Artis dan musisi yang mengisi
acara ini pun merupakan artis dan musisi ternama dari dalam negeri maupun dari
luar negeri. Buat saya pribadi sebagai pencinta fotografi, saya bisa menikmati
alunan musik sekaligus memotret. Saya merasa sangat antusias karena bisa
mendapatkan foto-foto indah dengan tata cahaya yang sangat memukau.
Setelah
sebelumnya sudah sempat saya share
beberapa artis dan band yang sempat mengisi acara di Kampoeng Jazz, kali ini
saya ingin bercerita sedikit tentang salah satu bandnya yang meng-cover
lagu-lagu band legendaris The Beatles yaitu G-Pluck Beatles.
Kata G-Pluck sendiri berarti “G” Genuine yang berarti asli atau tulus, dan “Pluck” sendiri berarti sifat menunjukkan keberanian dan tekad.
G-Pluck Beatles bermula dari empat personel yang waktu itu sudah memiliki band
masing-masing yang mebawakan lagu-lagu The Beatles. Awal pertemuan keempat
personel ini sekitar tahun 1995 dan akhirnya terbentuk band G-Pluck Beatles
pada tahun 2001 dengan formasi Awan Garnida (bass), Wawan (gitar), Adnan Sigit (gitar), dan Beni Pratama (drum) serta dua additional player yaitu Ramundo Gascaro dan Tompak (keyboard)
G-Pluck, memang band yang selalu tampil membawakan lagu-lagu The Beatles, tetapi
ada hal yang membedakan G-Pluck dengan band "cover" The Beatles lain.
G-Pluck menggunakan seluruh barang-barang asli milik para penggawa The Beatles.
Mulai dari sepatu, kaos, baju, amplifier, gitar, drum, dan bass.
Tentu bukan hal mudah untuk memburu barang-barang milik sang
legenda. mereka memang seperti kena 'kutukan' untuk bisa mendapatkan
barang-barang Beatles. Saat G-Pluck punya sekitar 40 alat musik yang sama
seperti Beatles yang lengkap dari era moptop sampai Abbey Road. Untuk
mendapatkan barang-barang itu bukan hal yang murah, lagi mudah. Kalau punya
banyak uang, belum tentu barangnya ada. Kalau barangnya ada belum tentu uangnya
ada. Harga yang harus ditebus untuk sebuah alat musik Beatles mulai dari
rentang Rp75 juta hingga ratusan juta rupiah. Salah satu koleksi mahal yang
dimiliki Awan adalah drum merk Ludwig yang serupa seperti milik Ringo Starr. Karena
beberapa alat musik milik Beatles tidak dijual secara resmi di Indonesia, untuk
merawat gitar-gitar merk Hofner, Gretsch, atau Rickenbacker, Awan harus mengirimnya
ke Eropa dan Amerika karena tidak dibuat sesuai iklim dan cuaca di Indonesia,
jadi perawatannya khusus.
Soal kostum saat tampil, G-Pluck juga persis dengan
Beatles. Kostum mereka didatangkan langsung dari Eropa dan Amerika. Dipesan
langsung dari konveksi yang pernah membuat baju para personel Beatles, bahkan
sampai kancingnya pun sama, ada beberapa baju Beatles yang menggunakan kancing
dua berwarna emas dan dua berwarna perak.
Berikut beberapa foto G-Pluck Beatles saat tampil di
acara International Kampoeng Jazz.
Artis dan Musisi Lain yang pernah mengisi acara kampoeng Jazz di
UNPAD Bandung
0 komentar:
Post a Comment